Netty Prasetiyani Sebut Imbas Kenaikan BBM Bisa Picu Gelombang PHK

JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher khawatir imbas kenaikan harga BBM berpotensi memicu gelombang PHK besar-besaran di sektor industri. Mengingat kenaikan BBM akan mendongkrak beban operasional unit usaha di seluruh Indonesia.

 

Baca juga: Mulyanto Minta Presiden Segera Revisi Perpres Nomor 191 Tahun 2014

"BBM adalah kebutuhan dasar dunia industri. Jika harganya naik maka beban operasional perusahaan juga naik. Otomatis produk yang dihasilkan harganya bertambah mahal. Padahal daya beli masyarakat sedang melemah akibat imbas kenaikan BBM, " kata Netty dalam keterangan tertulis yang diperoleh Media, Selasa (6/9/2022).

 

Baca juga: Sartono Hutomo: Akhir Pekan Terganggu Kenaikan BBM

Menurut Netty, dampak kenaikan BBM ini tidak hanya menyasar perusahaan-perusahaan besar, tapi juga para pelaku UMKM. Jika biaya operasional tinggi, sementara serapan pasar rendah, maka jalan pintasnya ialah PHK untuk mengurangi beban perusahaan.

 

Baca juga: Bukhori Yusuf: Kenaikan BBM Jadi Beban Pendamping PKH

"Sekarang banyak pelaku UMKM yang menghadapi dilema. Mau menaikkan harga, nanti pembeli lari. Mau tetap di harga yang sama, tidak menutup pengeluaran. Bukan tidak mungkin jika nanti banyak UMKM yang gulung tikar, " papar Netty.

 

Baca juga: Dinilai Tak Tepat, Saaidah Uluputty Tolak Kenaikan BBM Bersubsidi

Selain soal PHK, Netty juga menyoroti aspek kesejahteraan pekerja saat menghadapi kenaikan harga BBM. Menurutnya, ketika barang-barang di pasaran naik, tapi tidak diikuti dengan naiknya upah, maka yang terganggu adalah kesejahteraan keluarga di Indonesia. 

 

Baca juga: Dukung Tolak Kenaikan Harga BBM Subsidi, F-PKS DPR ‘Walk Out’ dari Paripurna

"Biaya rumah tangga termasuk untuk belanja asupan keluarga mesti terganggu. Apalagi penghitungan UMK untuk 2023 nanti akan menggunakan formula dalam PP Nomor 36 Tahun 2022, di mana tidak akan berdampak signifikan terhadap kenaikan upah buruh, " imbuh Netty.

 

Oleh karena itu, Netty meminta pemerintah memikirkan skema penanganan imbas kenaikan BBM dengan sungguh-sungguh, jangan hanya meminta rakyat bersabar dan tidak mengeluh. (ann/aha)